Rabu, 15 November 2017

PEBEDAAN MIOMA, KISTA & ENDOMETROSIS

BEDA MIOM, KISTA DAN ENDOMETROSIS


Apa, sih, bedanya mioma, kista dan endometriosis?

Sebenarnya apa sih beda mioma, kista dan endometrosis, masih banyak diantara kita terutama kaum wanita yang tidak atau belum mengetahuinya. Padahal sangat penting untuk kita mengetahuinya, karena ketiga penyakit ini sama-sama di derita oleh kaum wanita.



Mioma/miom:
Benjolan yang tumbuh abnormal di jaringan otot rahim/uterus yang membentuk tumor yang tidak bersifat ganas/kanker (tumor jinak).

Kista:
Benjolan berdinding tipis berisi cairan atau jaringan padat yang berasal dari indung telur/ ovarium. Kista dapat terletak di mana saja seperti di hati, otak dan ginjal. Namun yang paling sering didengar oleh masyarakat adalah, kista ovarium.

Endometriosis:
Di dalam rahim ada jaringan endometrium sebagai pelapis sisi dalam rahim ketika janin melekat saat kehamilan dan akan luruh saat menstruasi jika kehamilan tidak terjadi. Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya luruh justru menempel dan tumbuh di dalam atau di luar ovarium.

Apa saja gejala-gejalanya?


Mioma:
Tergantung ukuran dan letak mioma. Bisa tidak bergejala sampai terasa nyeri di panggul, rasa penuh di bagian perut sehingga panggul dan saluran indung telur terasa ditekan, konstipasi, dan gangguan perdarahan saat tidak dalam periode menstruasi, sulit buang air besar/kecil, nyeri saat berhubungan, pelebaran pembuluh vena.

Kista:
Terasa nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, siklus menstruasi yang berubah, perut kembung dan juga bisa mengalami mual dan muntah seperti saat sedang hamil.

Endometriosis:
Gejala yang di tunjukkan biasanya hampir sama, untuk sebagian yang mengalami gangguan endometrosis akan merasa nyeri panggul yang lebih hebat selama menstruasi, sakit saat berhubungan intim dan sakit saat buang air besar.

Lalu usia berapa biasanya wanita mengalami gangguan ini?


Baca terus sampai habis biar dak penasaran ya he he

Mioma, kista dan endometriosis biasa muncul di usia reproduktif dan akan hilang saat menopause. Namun Anda harus waspada jika kista justru muncul pada usia anak-anak atau menopause, karena bisa dicurigai sebagai kista yang ganas. Wanita yang menopause lebih berisiko tinggi untuk menderita kista ovarium.

Apa sebab munculnya gangguan ini?


Mioma:
Umumnya penyebab munculnya mioma teridentifikasi karena pengaruh hormon, saat tubuh sangat sensitif terhadap esterogen atau progesteron dan pengaruh genetik, mendapatkan haid saat usia lebih awal (kurang dari 10 tahun) lebih rentan mengalami mioma rahim.

Kista:
Dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon androgen dan estrogen yang dimiliki wanita akibat makanan yang banyak mengandung lemak, kolesterol tinggi, dan gula.

Endometriosis:
Endometriosis terjadi saat darah menstruasi masuk kembali ke dalam saluran telur dengan membawa jaringan endometrium yang kemudian menetap dan tumbuh di dalam atau di luar rahim. Faktor hormon estrogen yang terlalu tinggi dapat memperparah kondisi. Ada beberapa faktor risiko selain estrogen yang diduga sebagai pemicunya, yaitu faktor keturunan, sistem kekebalan tubuh, faktor adaptasi sel sesuai lingkungan organnya, dan faktor paparan lingkungan.

Apakah nyerinya sama seperti saat menstruasi?


Nyeri yang dirasakan wanita yang memiliki mioma atau kista akan lebih besar dibandingkan dengan saat menstruasi. Ini karena ukuran benjolan yang semakin membesar namun tidak berhubungan dengan siklus menstruasi itu sendiri.

Sedangkan endometriosis berhubungan dengan menstruasi dan bila muncul terus menerus bisa mengganggu kualitas hidup.


Lalu ketika sudah terkena Apakah harus selalu dioperasi?


Mioma:
Bila tidak ada gejala yang dirasakan dan tidak ada keluhan lain seperti infertilitas maka operasi tidak diperlukan. Pengecekan ukuran mioma bisa dilalukan dengan laparoskopi saat ukuran belum terlalu besar.

Kista:
Pada umumnya ukuran di bawah 4 cm akan pecah dengan sendirinya sehingga tidak perlu dilakukan tindakan operasi. Kista yang berukuran besar dan mengandung sel abnormal perlu dilakukan operasi pengangkatan kista.

Endometriosis:
Jika ukuran benjolan sudah lebih dari 4-5 cm maka operasi bisa dilakuan. Namun aturan tersebut tidak mutlak, jika pada kasusnya endometriosis mengganggu infertilitas maka ukuran kecil pun harus diangkat.

Laparoskopi adalah jenis operasi yang biasa dilakukan karena dapat melihat kelainan yang mungkin muncul pada endometriosis.

Apakah mempengaruhi kesuburan?


Mioma:
Tergantung ukuran dan tempat tumbuhnya. Jika mioma menonjol ke rongga rahim, maka ini dapat mengganggu proses melekatnya janin ke dinding rahim. Karena ada tekanan pada saluran indung telur menyebabkan seseorang penderita miom susah hamil.

Kista:
Bila ukuran besar maka bisa mengganggu kesuburan. Namun pada dasarnya penderita kista berpotensi untuk hamil.

Endometriosis:.
Sangat mempengaruhi kesuburan, karena akan merusak cadangan sel telur ovarium. Semakin lama seorang wanita mengalami endometriosis, akan semakin turun kesuburannya.

Bagaimana dampaknya pada kehamilan?


Mioma:
 Ada beberapa jenis mioma yang berdampak pada kehamilan, yaitu mioma submukosum atau mioma berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga rahim. Ini bisa menimbulan keguguran atau kelainan letak janin (sungsang).

Kista:
Bila ukuran kista yang tumbuh pada batang ovarium besar dan padat ada kemungkinan untuk terpuntir. Puntiran tersebut menghalangi sirkulasi darah ke kista terhalang yang menyebabkan nyeri luar biasa. Ini juga dapat menimbulkan kelainan letak janin.

Endometriosis:
Pada umumnya penderita endometriosis sulit hamil. Jika mereka berhasil hamil maka dampak pada kandungan tergantung ukuran benjolannya. Benjolan yang besar dapat menyebabkan kelainan letak pada janin. Selain itu kista juga bisa pecah atau terinfeksi akibat penekanan rahim yang semakin besar.

Pantangan Makanan yang sebaiknya dihindari.

Mioma :
Jeroan hewan, daging merah, makanan cepat saji, makanan yang mengandung pengawet/vetsin/MSG, seafood (udang, cumi, kepiting, kerang), makanan kaleng/yg diawetkan, sayuran (taoge, sawi putih, kangkung, cabe), buah-buahan (durian, duku, nanas, anggur, nangka), sofdrink, minuman beralkohol, dan makanan yang mengandung lemak jenuh.

Kista/Endometriosis :
Minuman bersoda, makanan pedas, makanan kemasan, MSG, junk food, fast food, durian, nanas, nangka, lengkeng, duku, anggur, daging merah, tauge, kangkung, sawi putih, seafood, kacang kedelai, susu kedelai, bawang putih, kurma, gorengan/makanan yang dibakar, jeroan, makanan dengan pemanis buatan.

Anjuran makanan untuk penderita miom/kista/endometriosis

Mioma/Kista/Endometriosis : Ikan salmon, brokoli hijau, kayu manis, tomat, selada, telur, susu, yogurt, bayam, kacang-kacangan, Konsumsi Sayur Segar : Kubis, Leunca, Buncis, Wortel, Pare, Brokoli, Sambung nyawa, Bit, dan Bawang putih. Konsumsi Jus Buah : Belimbing manis, Apel malang, Jeruk, Pepaya, Jambu biji, Tomat. Apabila menkonsumsi sayuran yang dimasak sendiri, bisa ditambahkan bumbu dari tanaman herbal, seperti Pegagan, Sambung nyawa, Mahkota dewa, Daun salam, dll. Diperbolehkan minum susu non fat


Semoga bermanfaat
Cegah sekarang juga sebelum terlanjur dengan curcumed nasa cukup 3x1 saja sehari.

Salam stunami order curcumed nasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar